Fitrah atau potensi alamiah yang dikaruniakan Allah kepada
manusia adalah sebagai berikut :
1. Fithrah sebagai MAKHLUK BERAGAMA yang memilIki
nilai-nilai ketaatan kepada Sang Penciptanya yakni Allah SWT. atau disebut juga
dengan FITHRAH KEAGAMAAN
sebagimana firman Allah yang berbunyi: :
وَإِذْ
أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ
عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)",(QS. Al-A’raf: 172)
2.
Fithrah
sebagai MAKHLUK YANG SUCI yang sejak awal dilahirkan ke dunia fana ini dalam
keadaan suci tanpa membawa dosa warisan dari kedua orang tuanya maupun nenek
moyangnya. Fithrah ini menjadi kotor karena pemilikinya (manusia) melakukan
perbuatan-perbuatan salah dan dosa.
sabda Rasul;ullah SAW. yang berbunyi:
رُفِعَ
الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثٍ, عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ وَعَنِ النَّائِمِ
حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ (رواه ابو داود وابن
ماجه)
“Diangkankan kalam (tidak dicatat sebagai suatu
kesalahan/pelanggaran terhadap hukumj agama) dari tiga golongan, yakni: dari
anak-anak sehingga dia baligh; dari orang yang tidur sehingga bangun (dari
tidurnya); dan dari orang gila sehingga ia sembuh (dari gilanya) ~ (H.R. Abu
Dawud dan Ibnu Majah).
3. Fithrah sebagai makhluk BER-SUSILA yang memiliki nilai-nilai
etika dan moral yang akan menempatkan manusia pada posisi lebih tinggi dari
pada makhluk-makhluk yang lain dan membedakan dirinya dengan binatang. Setiap
tingkah laku manusia mempunyai nilai, karena itulah maka seharusnyalah stiap
perbuatan manusia harus selaras dengan fithrah yang dimilikinya.
sabdanya yang berbunyi :
اِنَّمَا
بُعِثْتُ ِلأُتَمَّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ (رواه البخارى)
“Hanya sanya aku diutus (ke muka bumi ini) adalah untuk
menyempurnakan akhlak (budi pekerti) manusia” (H.R. Bukhari)
4. Fitrah sebagai makhluk BER-MARTABAT TINGGI, yang
memiliki nilai-nilai keunggulan dibanding dengan makhluk ciptakan Allah yang
lain bahkan malaikat sekalipun. Keunggulan manusia (tetapi kadang justru
menjadi kelemahannya) karena memiliki nilai-nilai INTELEKTUAL, SENI dan BUDAYA.
Firman Allah SWT.:
وَلَقَدْ
كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم
مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا
تَفْضِيلاً
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak keturunan Adam
dan Kami beri mereka kendaraan (baik) di darat maupun lautan serta Kami
anugerahi mareka rezeki yang baik-baik, dan sungguh (telah) Kami lebihkan
mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” ` (QS. Al-Isra: 70)
5.
Fitrah sebagai makhluk SOSIAL, yang memiliki ketergantungan antara yang satu
dengan lainnya dan tidak dapat mencapai kesempurnaan hidup tanpa keterlibatan
pihak lain sesuai dengan ketentuan-Nya
Firman Allah SWT.:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء
وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) telah menciptakan pasangannya
(Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta, dan (periharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasimu” ~ (QS.An-Nisa: 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar